July 9, 2010

a nightmare


"...Sepertinya saya harus benar-benar meninggalkan masa lalu, karena tidak baik untuk perkembangan jiwa saya sendiri. Tapi bagaimana caranya? Karena, hal-hal yang meragukan itu selalu membuat saya semakin meragu"


Akhir-akhir ini saya mulai menyadari realitas yg ada. Bagaimana pun saya tidak mungkin bisa memungkirinya. Ya. Dia ada di depan mata saya.

Bukan urusan sayalah. Itu sudah masuk ranah pribadi. Tidak sepatutnya orang-orang ikut campur. Tapi apa mau dikata, mulut mereka terlalu besar. Sayang kalau tidak dipergunakan untuk berkoar-koar. Kalau saya hanya bisa diam. Pasrah.

Tiga hari mungkin waktu yang cukup, untuk membuat saya terdiam. Lalu selepas tiga hari itu saya kembali tersenyum. Tapi hingga kini saya menganggap itu semua hanya mimpi buruk. Walau fakta telah berbicara. jangan selalu bermimpi.

karena mimpi itu jauh.

ku harus lepaskanmu
melupakan senyummu
semua tentangmu, tentangku, hanya harap
jauh, ku jauh, mimpiku dng inginku.

"…terima kasih telah meyakinkan bahwa suara-suara itu masih ada, bahkan pada saat bernafas pun sedikit sulit" - NI


Tenang.
Kami masih bergaung. Suara-suara itu akan terus bergema, hingga mereka-mereka itu menyadari bahwa setiap orang pasti punya salah.

Tak kan lelah aku menanti, hingga saat kau tak kembali, kan ku kenang di hati saja.

(Cukup) di hati saja Mr. A.

No comments:

Post a Comment