August 30, 2009

masa lalu.

Yang namanya barang bekas
Sudah tidak terpakai
Atau sengaja dilupakan
Itu masa lalu
Kamu tahu bekas luka itu?
Karena apa dada ini terluka?
Karena ada yang berusaha menyembuhkan duka
Namun kini terpaksa ditunda
Ataukah tertunda?
Ya, karena masa itu

Lalu…
Sebenarnya masa lalu itu
Kuburan?
Bukan.
Itu masa depan.

Masa lalu itu
Sebenarnya sebuah kegelisahan
Keterpurukan akibat rasa takut yang berlebih
Rasa ingin memiliki yang masih kuat
Kamu ingat itu?

Masa lalu...
Tenang, dia jinak
Seperti anjing peliharaan
Ketika dipanggil
Dia dapat hadir kembali
Terus terngiang dan menghantui
Kamu mau itu terjadi?
Tetapi ingat dia punya gigi-gigi yang bengis
Yang dapat mematahkan tulang-tulangmu
Sampai remuk seremuk-remuknya
MUSNAH!

Sirna sudah yang ingin dicapai
Selamat tinggal masa lalu.
Selamat tinggal masa depan…

Sifa Ningrum
280709 23:18 WIB

August 1, 2009

Pertanyaan warna


Ketika ada hitam
Diselingi oleh Putih
Namun yang terucap kata abu-abu
Bagaimana ini bisa terjadi?
Padahal keduanya bercampur
Bersatupadu menjadi warna lain
Indahnya merah bercampur putih
Menggugah indahnya merah jambu
Teringat bahwa ini bulan kasih sayang
Hijau bercampur putih
Menumbuhkan tunas muda
Menggantikan dedaunan yang telah lalu gugur
Apakah semua yang bercampur putih menjadi muda?
Lalu mengapa abu-abu?
Mengapa tidak menjadi hitam muda?

Sifa Ningrum
13 Februari 2007

Kau bilang aishiteru

Kau pernah bilang "ich liebe dich" padaku
Karena yang kutahu hanya kalimat itu yang kau tahu
Kau pernah bilang "Je T'aime"
Ketika melihat gantungan kunci eiffelmu
Kau pernah bilang "Te amo"
Setelah kau makan pizza tanpaku

Bahkan kau sering bilang "I love you"
Tiga kali sehari dengan dosis yang berbeda
Bagai meminum antibiotik ku dibuatnya

Kau paling sering bilang aishiteru
Tak hanya sekali
Namun berulang kali
Aishiteru, aishiteru, aishiteru

Padahal kamu bukan orang jepang
Kau mengucapkannya berulang kali
Terus dan terus
Desahanmu begitu dekat dengan daun telingaku
Hingga membuatku bising
Aishiteru , aishiteru, aishiteru

Kau memintaku mengucapkannya pula
Tapi yang kubilang, "aku cinta padamu"
Cintaku padamu sebesar cintaku pada bahasa ibu pertiwi

Sifa Ningrum, 2007