October 9, 2009

puisi FIB 2009* sifariel09

 


puisi ini dipersembahkan untuk PSA-MABIM FIB 2009
Posted by Picasa

October 4, 2009

perbandingan vertikal

(fiksi belaka)

Pernahkan berpikir tentang sebuah pemikiran jika ternyata kita ini terkadang egois, rakus dan tidak mau kalah. Sifat bawaan manusia? Salah besar. Tuhan tidak pernah menciptakan kita dengan rancangan seperti itu. Jika diingat-ingat hal tersebut terlalu sering kita lakukan di sisi luar kesadaran kita. Namun hal itulah yang terjadi. Tidak mau peduli sekitar. Jangankan dengan orang lain atau bahkan lingkungan, dengan yang menciptkan saja masih suka tidak tahu diri.

Aku membayangkan jika aku seorang Tuhan, mungkin aku tengah menggerutu berkali-kali melihat tingkah laku makhluk ciptaannya yang tak tahu diri, "sudah mending diciptakan…" Disuruh bersyukur, malah justru mendengkur, makanya jadi tersungkur. Hati-hati dengan 'pembalasan' itu. Kadang akan lebih kejam dibanding dengan yang kita duga.

Ada satu cerita dimana seseorang tidak pernah puas, diduga inilah sifat asli si-yang-bernama-manusia-itu. Seorang teman yang memiliki teman lainnya, tak perlu disebut namanya, tapi dia tentu seseorang yang patut diperhitungkan karena dia sampai membuatku ingin bercerita tentangnya. Suatu kebiasaan para wanita memang bergunjing dimana-mana, tak terkecuali aku. Temannya teman ini ternyata seorang seorang wanita karir yang telah bersuamikan seorang pria mapan dan romantis. Tentu sangat berbeda jauh usianya denganku. Jika dibanding-bandingkan tentunya. Namun ini bukan soal usia. Bukan soal umur. Tapi kematangan. Kematangan dalam berpikir dan menanggapi sesuatu hal.

Namun, amat disayangkan dia sering mengeluh tentang kebisingan-kebisingan itu. Kebisingan yang ditimbulkan oleh suaminya itu. Kebisingan apa? Kebisingan menyebutkan kata cinta ternyata. Ada-ada saja. Bukankah itu suatu hal yang normal bagi sepasang suami istri. Bukankah itu sudah sepantasnya dan selayaknya dia dapatkan? kata-kata manis penuh ramuan cinta? Ada yang tidak beres.

Dia curhat pada temanku, dan temanku ini curhat padaku, katanya si yang curhat padanya itu selalu pusing setiap hari mendengar suaminya mengatakan cinta. Bahkan mengekspresikan cinta yang terlalu berlebihan. Tak perlu dideskripsikanlah. Cukup kalian berimajinasi saja, bagaimana ungkapan-uangkapan itu utarakan dan diekspresikan.

Yaaah, cukup imajinasi ini memiliki batasan limit sehingga kita kembali pada alur cerita sesungguhnya.

Oh, ternyata seorang lebah. Pria itu seorang lebah. Lebah yang menghasilkan madu. Dasar lelaki. Teman dari teman itu ternyata istri mudanya yang ketiga. Pantas saja dia suka obral cinta. Dia mengatakan cinta bukan hanya pada dia seorang, terang saja membuatnya jadi terbakar api asmara.

Hampir saja aku ingin iri padanya dengan kegerahan dan kebisingannya tentang kata-kata cinta suaminya itu. Untung saja aku belum sempat bunuh diri mendengar keluhan tentang suaminya itu karena aku dengki padanya. Orang yang seharusnya berada disebelahku ini …. Susah dijelaskan dengan kata-kata.

Orang yang seharusnya berada disebelahku ini lebih takut pada Tuhannya. Iya memang tuhannya tentu sama dengan tuhanku, dan tentu aku takut pula dengan Tuhanku. Tapi ini rasa ketakutan yang berbeda, yang bagiku itu bukanlah hal yang lumrah. Aneh.

Dia kata tidak mau egois,
Tidak mau serakah,
Tidak mau menjadi tamak,

Akibat cinta yang dia miliki. Cinta itu adalah aku. Dia ingin membagi cintanya dengan tuhannya. Artinya dia ingin membagiku denga tuhan yang menciptakan aku dan dia. Begitukah? Begitu kira-kira. Etwa.

Tidak ada yang salah.

Jika pernah suatu hari aku memberanikan diri untuk bertanya, " Kau benar cinta padaku?"

Dia membenarkan dengan hanya mengangguk. Dan aku pun kecewa dengan jawaban non verbalnya itu. Apa artinya, memang dia kira aku ini apa? Patung? Patung yang tak dihargai, begitu? Atau mungkin dia pikir aku ini paranormal yang bisa membaca pikirannya? Jadi dia tak perlu susah-susah mempekerjakan pita suaranya itu untuk mengatakan "aku cinta padamu", hanya cukup dalam hati sanubari saja dia membenamkan kata-kata itu, lalu aku dapat mengetahuinya sendiri. Enak saja. Aku perlu bukti.

Dan kali ini reaksinya pada pertanyaanku berbeda. Walau responnya datang sedikit lama, namun dia menjawab. Tadinya aku tak tertarik untuk menyimak perkataannya itu.

Dia kata , " Aku cinta kamu, apalagi yang harus kubuktikan padamu? tapi apa tuhan tidak akan marah jika Dia tahu aku mencintaimu melebihi cintanya padamu?"

Aku suka kata-kata itu. Kata-kata senjata yang selalu dia gunakan dikala aku sedang jenuh pada cinta-cintaan yang tidak karuan rasanya ini. Cinta-cintaan yang terkadang membludak dengan penuh rasa ingin memiliki, tetapi terhalang oleh sekat-sekat penghalang zaman.

Aku perlu bukti. Bukti yang banyak. Tak cukup satu. Tapi yang dia mau hanya satu. Yang dia tahu hanya satu. Kami saling mencintai dan itu tak dapat dipungkiri. Ingkaran manapun tak akan dapat mematahkan teori kami berdua, karena kami adalah simbol sama dengan. Kami adalah equivalen yang valid.

Akankah tuhan marah jika dia tahu, orang yang berada di sebelahku ini, lebih mencintaiku ketimbang cintaNya pad diriku? Jadi, apa maksudnya? Aku tak pernah mendapat jawaban dari pertanyaan jebakan itu yang membuatku harus rela menunda mendengar kata-kata cinta yang keluar dari mulutnya. Menunda segala ketergesaan agar aku dapat lebih lama menunggu saat itu tiba. Aku lebih suka menunggu lebih lama untuk mendengar kata-kata itu, dari pada harus kehilangan kata-kata itu selamanya.

Lalu,
Pantaskah aku marah dengan alasannya itu?
Dan semuanya selalu berakhir dengan mulut ini terkunci rapat-rapat. Diam.

(00:00 WIB 260909)

September 23, 2009

Zoo Cinta* dan Suami Virtual-ku

Mereka adalah inspirasi terbesarku, orang-orang yang dicintai biasanya selalu akan mendukung kita, dan merekalah orang-orang yang telah mendukungku selama ini. Jika nnti aku sukses merekalah para aktor dibelakang ini semua…
Semoga kita bisa sukses bersama ya gal, star, yaya, ni…

Memang benar ya apa yang dikatakan orang,

Selalu ada perjumpaan/ pertemuan dan ada pula perpisahan :(

Gal inget foto ini






Kata lo gue kaya cowok disini.

Kalau astari,

Dan aku kangen dikucir setinggi-tinggi gaban oleh mu, Friseurin...




Aisyah aku kangen cium kamuuu dan dicium kamuuuuu


Pasha ariel, haha soulmate banget ya sama-sama suka sama vokalis band.

Nggak adalagi yang ngejek-ngejek lukman, selain kamu :(


Aku kangen dibilang talak sama astriniiii



Ngomong-ngomong aku kok ga punya foto berdua sama kamu astrini? Tapi aku sering foto kamu candid, dan kamu jugaaa sering foto aku candid (iya ga? CCP (Curi-curi pandang)).
Aku kangen my family. Suami virtual dan anak beruang belanda yang mati ditembak FBI karena ternyata dia bandar narkoba internasional- ex anak penyu yang ga sengaja tenggelem dan platy ,dan sekarang masih sah menjadi anak virtual ku:)




Ya, Tuhan, ini toh yang namanya kehilangan..
Kehilangan orang-orang yang aku sayangi.
yang biasanya setiap hari berada dihadapan kita, namun sekarang harus menghadapi kenyataan, bahwa kita masing-masing punya jalan yang harus dipilih
Menghilang dari dekapanku, pelukanku. Menghilang dari hadapanku.
Tapi kalian selalu dihati.
Namun, memang...
Tak ada yang abadi.






September 13, 2009

mading ding mading*

look at our mading.

Mading ini dibuat untuk keperluan kakak-kakak senior yang ingin memajang mading kami di tempat mading khusus (spesial pake telor) anak sastra jerman. Topik untuk tahun ini adalah produk-produk buatan jerman.

sebanarnya banyak produk buatan jerman, namun akhirnya kelompok kami memilih untuk mengangkat tema volkswagen sebagai mobil buatan jerman.

Tempat pembuatan mobil-mobilnya berada di Wolfsburg, Hannover, Jerman.
Dalam mading kami, tidak mencakup terlalu banyak tulisan, karena saya rasa memang bukankah mading itu harusnya lebih banyak gambar-gambar yang eye catchy supaya orang tertarik untuk memperdalam mengenai topik apa yang dibahas.

Jadi, akhirnya kami memilih ide untuk membuat sebuah jalan yang dipenuhi dengan mobil-mobil vw berbagai tipe. hasilnya lumayan keren. bahkan saya bilang itu sangat keren! haha. sangat eye catchy yuhu.

padahal bisa dibilang kita mengerjakannya sangat sangat mendadak, hanya sehari, lalau saya yang membawa pulang untuk ditambahkan foto print-printan mobil VW berbagai tipenya. HAri pertama mengerjakan nongkrong diperpus pusat cengok nungguin supaya bisa terhubung dengan wi-fi, namun sangat sangat sibuk servernya. sehingga kita mengalah dan akhirnya mengalihkan kegiatan menjadi MENGOBROL haha.

lalu keesokkan harinya, karena baru dapat kabar kalau dikumpulkannya kamis tanggal 10 September 2009, akhirnya kita ngebut bikin madingnya sehari sebelum deadline di perpus pusat. Mudah-mudahan para oengunjung perpus tidak ada yang terganggu dengan kelakar tawa kami hahahahaha.

Waktu itu sedang tidak ada kuliah dari jam 12 sampai jam 3 kami menyelesaikannya, lalu saya terpaksa caw bersama melly karena harus melanjutkan mata kuliah MPKS Lukis dan komik. akhirnya mereka kami tinggal, eh malah main thruth or dare. dasar -_-

tapi tidak apa-apa yang penting jadi dan bagus :)

terima kasih teman-teman,
wir lieben Deutch!


dari kiri atas: sifa (sayaaa) dan Oli
dari kiri bawah: irfan, pinka, belel (berlin, Ai (dety Aulia), Citra, Melly (goesgoeslow), Rinka

September 11, 2009

yang tersimpan



Selalu lupa untuk meng-uploadnya. Mudah-mudahan orang-orang yang penasaran dengan lukisan saya, akhirnya rasa penasarannya terpuaskan…
Mohon comment nya tentang lukisan-lukisan saya :)



Gambar 1. wall of fame saya, beberapa lukisan digantung disana.

Gambar 2. kata guru saya ini surrealis, isn't it? Ini saya buat ketika ujian praktek Art. Temanya kurang lebih tentang neraka jahanam



Gambar 3. Should I keep waiting? Menanti sang kekasih hingga lumutan (plesetannya seperti itu)


Gambar 4. Lukisan paling lama, dibuat ketika saya masih kelas 7, sekarang berada di dalam kamar mandi, terinspirasi dari cover album MAROON 5


Gambar 6. siluet lelaki dan wanita. Saya sangat suka lukisan ini, dibuat ketika saya masih SMP.


Gambar 7. entah kenapa tadinya saya tidak terlalu menyukai lukisan ini, tapi lama kelamaan saya menemukan sesuatu dari lukisan ini. Tadinya saya menafsirkan ini sebagai bentuk dari kelakuan aborsi, namun lama kelamaan saya berpikir, gadis dalam bak itu kesepian.



Gambar 8. pikiran yang bercabang


Gambar 9. karikatur saya, papa dan mama, serta ariel (?)


semakin tergila-gila [arielism]








Sangat shock, terharu ternyata mama membelikan saya kalung kenangan itu.

"Ada cerita tentang aku dan dia"

Mudah-mudahan akan selalu tersimpan :)
I'll keep it into the deepest of my heart...

Nama bukan masalah, aku tetap akan selalu mendukung kalian abang-abangku tercinta, Ariel, Uki, Lukman, Reza, David <3

Kenang terus...



A

Kenapa ada huruf A?
Kenapa harus A terlebih dahulu baru B?
Lalu C, D, E, F
Kasihan abjad yang lainnya
Sudah mengantri sepanjang hayatnya
Terpaksa menjadi pengikut A
Bukankah ini zaman demokrasi?
Kenapa bukan B lalu disusul A?
A yang egois
Selalu mau jadi pemimpin
Aku tidak terima!
Dasar diktator
Selalu ingin berkuasa

Siapa yang membuat aturan ini?
Alah, persetan dengan urutan abjad itu
Aku mau tak ada huruf A di dunia ini
Enyahlah!
Uku mu huruf u ditudiudukun…
Lha, apa ini?
Uku…

Tetap tidak bisa
A tidak bisa hilang
Biarlah kali ini A tetap ada
Ternyata masih berguna juga dia dalam hidup
Letakkan dia paling depan
Biar tahu rasa

-280709 23:28 WIB
sifariel09

kelambu

Aku mengurung diri dalam ruang sempit ini
Setiap kupejamkan mata
Yang ada hanya putih
Setiap kubuka perlahan mata
Yang kudapati tetap putih

Didalamnya aku meringkuk
Tasbih terus berputar
Sesekali sesama bijinya beradu
Menimbulkan bunyi yang beritme

Air mata berlinang tak disengaja
Mengingat dosa-dosa yang telah lalu
Tubuh ini bermandikan keringat
Dan tak henti-hentinya
Bibir ini mengucap nama kebesaranmu

Memohon ampun sekalian dosa lahir dan batin
Kepada sang maha pengampun
Lagi Maha pengasih
Dan lagi Maha penyayang

Tuhan,
Tasbih telah menjadi saksi
Putaran demi putarannya
Hanya namamu yang terus kusebut
Di dalam hati sanubari ini

Tuhan,
Kelambu ini dindingku
Membentengiku dari dunia luar
Semoga kini aku telah berada di jalanmu
Dan terlepas dari kecintaanku pada dunia...

Sifa Ningrum, 2009

sifa berkata; [pendahuluan yang tertinggal]



I love to write.
Baru menyadari suatu hal, bahwa ketika saya memutuskan dan akhirnya menuangkan pikiran-pikiran dan hasil-hasil karya ini ke sebuah blog, saya belum sempat membuat sebuah prakata. Padahal sifa berkata itu tadinya adalah sebuah judul dari prakata (pendahuluan) dalam karya-karya tulis saya.

Sifa berkata-kata…

Sebenarnya hanya sifa berkata, namun karena disini banyak hal yang dituangkan,diperbincangkan, maka dibuat menjadi 'berkata-kata'. Hadir sebagai bentuk ekspresi demokrasi dalam diri seorang Sifa Ningrum untuk lebih mengembangkan bakat menulis saya.

Hal-hal yang perlu anda ketahui tentang saya.

Saat ini.
Detik ini.
Menit ini. Jam ini.
Hari ini.
Minggu ini.
Merupakan awal-awal minggu saya menapaki jenjang pendidikan perguruan tinggi. Kini tercatat resmi sebagai bagian dari sivitas jaket kuning, Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, jurusan Sastra Jerman. Pilihan jurusan yang tepat, bagi saya yang selalu haus akan menulis. Menulis apa pun itu.

Saya menegaskan bahwa blog ini dipergunakan bukan untuk bercerita mengenai pengalaman pribadi saya. Namun lebih diberatkan pada titik penggunaan sebagai tolak ukur saya dalam menulis melalui komentar-komentar yang diberikan oleh anda sekalian sebagai pembaca. Maka itu saya sangat mengharapkan adanya tanggapan-tanggapan di setiap tulisan saya.

Blog ini tidak dibatasi hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan sastra, namun memang saat ini saya sedang giat-giatnya meng-organize puisi-puisi saya di masa lalu. Agar blog ini dapat menjadi saksi dokumentasi dari karya-karya yang pernah saya buat. Blog ini dapat berisi bermacam hal, mulai dari puisi, artikel yang pernah saya buat, sampai dengan makalah yang pernah saya buat, serta karya-karya seni saya yang tidak terpublikasikan. Mudah-mudahan blog ini dapat menjadi tempat publikasi yang cukup memadai.

Sekali lagi saya mohon komentar-komentarnya yang membangun bagi karya-karya tulis saya dan mohon tanpa mengurangi rasa hormant, apabila ada yang menyukai atau menjadikan salah satu dari postingan saya sebagai sumber referensi mohon mencantumkan alamat blog ini dan jika berkenan memberi tahu syaa sebagai pemilik karya-karya dalam blog ini.

Terima kasih



Sifa ningrum

September 8, 2009

jatuh cinta

Jangan mau disuruh jatuh cinta
Kamu tahu itu?
Kamu tahu rasanya?
Sakit.

Jangan mau disuruh jatuh cinta
Tau rasanya?
Pernah merasakan jatuh cinta?
Perih.
Merana sepanjang masa

Jangan mau disuruh jatuh cinta
Disuruh jatuh
Lalu bangun lagi
Tetapi tak satu pun cinta yang didapat

Ada yang mau disuruh bercinta?
Tak ada yang menolak

August 30, 2009

masa lalu.

Yang namanya barang bekas
Sudah tidak terpakai
Atau sengaja dilupakan
Itu masa lalu
Kamu tahu bekas luka itu?
Karena apa dada ini terluka?
Karena ada yang berusaha menyembuhkan duka
Namun kini terpaksa ditunda
Ataukah tertunda?
Ya, karena masa itu

Lalu…
Sebenarnya masa lalu itu
Kuburan?
Bukan.
Itu masa depan.

Masa lalu itu
Sebenarnya sebuah kegelisahan
Keterpurukan akibat rasa takut yang berlebih
Rasa ingin memiliki yang masih kuat
Kamu ingat itu?

Masa lalu...
Tenang, dia jinak
Seperti anjing peliharaan
Ketika dipanggil
Dia dapat hadir kembali
Terus terngiang dan menghantui
Kamu mau itu terjadi?
Tetapi ingat dia punya gigi-gigi yang bengis
Yang dapat mematahkan tulang-tulangmu
Sampai remuk seremuk-remuknya
MUSNAH!

Sirna sudah yang ingin dicapai
Selamat tinggal masa lalu.
Selamat tinggal masa depan…

Sifa Ningrum
280709 23:18 WIB

August 1, 2009

Pertanyaan warna


Ketika ada hitam
Diselingi oleh Putih
Namun yang terucap kata abu-abu
Bagaimana ini bisa terjadi?
Padahal keduanya bercampur
Bersatupadu menjadi warna lain
Indahnya merah bercampur putih
Menggugah indahnya merah jambu
Teringat bahwa ini bulan kasih sayang
Hijau bercampur putih
Menumbuhkan tunas muda
Menggantikan dedaunan yang telah lalu gugur
Apakah semua yang bercampur putih menjadi muda?
Lalu mengapa abu-abu?
Mengapa tidak menjadi hitam muda?

Sifa Ningrum
13 Februari 2007

Kau bilang aishiteru

Kau pernah bilang "ich liebe dich" padaku
Karena yang kutahu hanya kalimat itu yang kau tahu
Kau pernah bilang "Je T'aime"
Ketika melihat gantungan kunci eiffelmu
Kau pernah bilang "Te amo"
Setelah kau makan pizza tanpaku

Bahkan kau sering bilang "I love you"
Tiga kali sehari dengan dosis yang berbeda
Bagai meminum antibiotik ku dibuatnya

Kau paling sering bilang aishiteru
Tak hanya sekali
Namun berulang kali
Aishiteru, aishiteru, aishiteru

Padahal kamu bukan orang jepang
Kau mengucapkannya berulang kali
Terus dan terus
Desahanmu begitu dekat dengan daun telingaku
Hingga membuatku bising
Aishiteru , aishiteru, aishiteru

Kau memintaku mengucapkannya pula
Tapi yang kubilang, "aku cinta padamu"
Cintaku padamu sebesar cintaku pada bahasa ibu pertiwi

Sifa Ningrum, 2007