Dosen Sastra Indonesia UI
May 15, 2011
May 14, 2011
20
...Dan mungkin inilah waktunya. Saya harus melepaskan si angka satu di tempat satuan.
Kepala saya bercabang mulai hari ini.
Usia bertambah bukan berarti waktu masih mau meladeni. Jangan harap dia mau menunggu. Waktu itu kejam. Membunuh. Dia yang mengatur. Kita yang harus menurut. Waktu terus berjalan. Berkurang. Bukan bertambah. Mungkin saja sebentar lagi saya akan musnah dibuatnya.
Kata selamat di hari jadi, kadang menyindir. Mengingatkan atau bahkan terasa getir. Miris rasanya jika diselamati. Mengingatkan bahwa usia di dunia semakin singkat.
Jadi, ketika anda diselamati, apakah itu berarti diselamati untuk mati? Apa boleh bergembira? Berpesta pora?
Mati? Ah, terlalu dini berpikir tentang itu.
Itu kan rahasia. Saya pun tak tahu.
Saya saja belum jadi dewasa dalam arti sesungguhnya.Catatan Hitam II
Subscribe to:
Posts (Atom)