Liburan ini saya habiskan waktu kembali membaca Pergolakan Tentang Islam. Semakin dalam membaca sekaligus menginterpretasi, semakin bergolak pula hati dan pikiran. Eksistensi pemikiran sang penulis adalah sedikit banyak merepresentasikan pemikiran saya.
Ahmad Wahib mengangkat Persoalan yang sudah selesai, namun belum 'selesai'.
Ia menumpahruahkan segala uneg-uneg yang ada dipikirannya.
Karena pertanyaan itu bukan dosa. Rasa ingin tahu itu bukan hanya sekedar rasa.
Masih banyak yang perlu kita lakukan untuk melanjutkan semangatnya. Terus mempertanyakan dan mempertahankan kegelisahan kita tentang hidup. Buat hidup ini terus penasaran. Jangan lupa, tuliskan rasa penasaran itu agar orang-orang yang membacanya semakin penasaran dan tergugah untuk terus berkeingintahuan.
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari
- Pramoedya Ananta Toer
Apakah yang layak ditiru dari Wahib hanya rasa "penasaran" dan "kegelisahan"nya semata, Sifa?
ReplyDelete